Selasa, 21 Agustus 2012

Ramadhan1433 H

Ramadhan tahun ini 100% dinikmati di kota orang lain, keadaan memaksa untuk tidak bisa pulang kekampung halaman sewaktu puasa - jiah sok sibuk sibuk banget. Tidak bisa lagi traweh di mushola yang menjadi saksi bisu perkembangan diri. Harus rela sahur hanya ditemani tv, dan rela berbuka puasa tanpa keluarga - kalo yang ini biasa aja lah. Sungguh bulan ini terasa berbeda dengan tahun sebelumnya harus mempersiapkan segalanya sendiri, belajar untuk mencari uang sendiri -tapi kok tetep ga dapat fress money ya. Tampaknya masik banyak kekurangan sani - sini yang muncul ditengah perjalanan sebulan ini.

Selain ramadhan dengan banyak perbedaan tentang kondisi fisik tapi ramadhan kali ini juga banyak memberikan pengertian tentang hal - hal yang selama ini di buat sepele namun ternyata hal fatal yang harus diperhatikan. Belajar juga tentang proses pendewasaan dan mendewasakan yang ternyata tidak hanya pada ucapan saja tapi harus disertai tingkah laku dan continuitas -apa kuwi ???. Yah intinya mah bisa menjadi bekal pembelajaran yang cukup untuk menjalani 11 bulan kedepan untuk dapat bertemu dengan bulain ramadhan lagi -insya Allah.



Selama puasa juga tek lepas dari kejadian lucu, sedih, baik, buruk, suprise dan banyak lagi. Tapi yang paling dirasa untuk tahun ini adalah betapa bulan ramadhan merupakan cerminan dari diri sendir, entah itu sadar atau tidak, mau mengakui atau mengingkari itulah kenyataannya bagaimana waktu selama sebulan kita habiskan untuk kegiatan apa saja. Biasanya kesimpulan dari tingakhlaku kita ada pada 10 hari terakhir bagaimana kita habirkan waktu - waktu itu.

Memang benar kata orang 10 hari pertama masih semangat - semangatnya untuk menunaikan ibadah baik itu siang maupun malam baik wajib atau pun sunah, dimasjid maupun mushola terisi penuh-bahkan tidak sedikit yang luber harus menggunakan koran, terpal dan sejenisnya untuk dapat sholat di pingiran masjid. Sungguh senang dengan banyaknya jemaah yang hadir dan hikmat saat sholat. Tapi hari selanjutnya bukannya tambah rajin atau menuntaskan sunah - sunah lainnya justru banyak yang menghilang seiring dengan waktu berlalu, sedikit demi sedikit mulai berkurang jemaah yang ada dimasjid bahkah kejadian lucu adalah saat ada khotib yang memberikan kultum dan menyinggung jemaah yang tinggal 2 baris.. hahaha kira - kira kemana ya perginya orang - orang

10 Hari terakhir malah semakin sepi saja masjid dan musholanya apalagi masjid - masjid dekat dengan kampus yang notabene anak2 kuliah hampir krik - krikk tapi anehnya kenapa pusat perbelanjaan malah makin ramai,, apa pelajar banyak yang ikut parttime untuk mencari tambahan lebara (berpikir positif..;-D)

Seperti yang ditulis diatas 10 hari terakhir merupakan kesimpulan dari sebulan puasa kita, bagaimana kita menghabiskan waktu kita apakah tetap dengan taat dimasjid dengan penuh hikmat atau tetap dimasjid tapi pikiran sudah melayang - layang kemana - mana. dan yang pasti ramai adalah pusat perbelanjaan yang disambut dengan kata discount besar - besaran, disambut dengan kue - kue yang beraneka ragam atau bahkan disambut dengan sang pacar yang disibukkan dengan rencana untuk besok lebaran kemana atau melakukan apa. Malam lailatul qodar pun sepertinya direlakan untuk yang lain.

Mari kita teliti lagi bekal yang akan kita bawa untuk melanjutkan perjalanan untuk menemui bulan ramadhan tahun depan dengan evaluasi yang dapat kita nilai ?

Sabtu, 04 Agustus 2012

Angkringan

Nah ini dia salah satu tempat makan yang wajib di datangi kalo di jogja. Angkringan merupakan warisan nenek luhur yang masih terjaga sampai sekarang. bahkan terus berkembang, bukan hanya di jogja sendiri di kota lainpun kerap ditemui angkringan dipinggir - pinggir jalan.


Memang dulu - dulunya gimana ya kok bisa angkringan itu ada? dan kok bisa ya sebegitu terkenalnya dan berkembang pesatnya ?,, oke kita bahas disini yahhhhh

Angkringan di jogjakarta di pelopori oleh pendatang dari Cawas, Klaten (lhooo kok bukan asli Jogja ya) namanya Mbah Pairo pada tahun - 1950 an. Mbah Pairo mengadu nasib ke Jogja (emah hanya Jakarta aja yang bisa memberikan penghasilan).

Pada jamannya mbah Pairo  angkringan disebut sebagai ting - ting hik (dibaca : hek) hal ini disebabkan karena meneriakkan "Hiikkk..iyeek" ketika berjualan. Istilah HIK lebih sering dikaitkan dengan Hidangan Istimewa Kampung". Pada zaman ini angkringan belum menggunakan gerobag tapi menggunakan pikulan.

Pada tahun 1969 mbah Prio mewariskannya kepada Lik Man yang tidak lain adalah putranya sendiri. awalnya angkringan Lik Man harus berpindah - pindah tempat, tapi seirng berkembang pesatnya sudah banyak angkringan yang tumbuh di sudut - sudut kota. Sedangkan Angkringan Lik Man sendiri sekarang berada di Utara Stasiun Tugu Jogja.
Nah itu tadi sejarahnya angkringan, kembali lagi ke waktu sekarang. baru saja tadi aku pergi keangkringan. Tematnya masih menggunakan gerobak yang ditutup terpal diatasnya. kemudian ada perapian dari arang yang digunakan untuk menghangatkan air. Kadang juga digunakan untuk membakar makanan yang dijual seperti gorengan. Kapasitas tempat duduknya kira - kira 8 orang lah. Yah bayanganku masih seperti angkringan zaman batu (baca : dahulu).
Makanan yang dijual diangkringan pun beragam, yang paling terkenal adalah sego kucingnya. Bukan makanan untuk kucing ya , apalagi bahan makanan dari kucing. Hanya saja ukuran dari nasinya itu yang kecil atau sedikit. Selain sego kucing juga terdapat aneka gorengan, sate usus, sate ayam, sate telor putuh. Kemudian minumannya ini lebih beranekaragam lagi, ada teh, kopi, susu, jeruk, dan jahe. Yah itu sih masih yang minim sekarang sudah mulai banyak variasi dari segi makanannya.

Biasanya angkringan ini banyak ditemui di pinggir jalan baik jalan besar maupun jalan kecil. Baik di daerah kota maupun daerah pinggiran. baik kantor maupun kampus hampir semua daerah terdapat angkringan.

angkringan ini biasanya bukan pukul 5 sore sampai pagi, tapi entah kenapa akhir - akhir ini angkringan sudah muali buka siang hari. Entah kareana kebutuhan ekonomi yang semakain mendesak atau memang kesibukan orang yang semakin padat.hehehe



Selama aku di jogja udah ga keitung lagi berapa kali makan diangkringan, berapa tempat angkringan yang didatangi, selain karena keinginan makan juga karena harga makanana diangkringan yang sesuai dengan kantong mahasiswa.hehehe

Ada beberapa tempat dijogja yang terkenal angkringannya pertama Angkringan di utara stasiun tugu, kemudian angkringan Sepanjang kali code. itu tempat selain dikenal sama warga lokal juga sudah sampai manca juga lho.. kemudian

  • angkringan Utara UII

  • angkringan depan Rektorat UNY

  • Angkringan Mandala Krida

  • Angkringan Klebengan (ni salah satu favoritku karena harganya murah dan isinya banyak. he)

  • Angkringan bawah flyover Janti

  • Angkringan barat amplas

  • Angkringan bundaran UGM

  • Angkringan depan KR, pak Jabrik  - Mangkubum


Untuk penutup ni aku kasih menu yang tersedia.hehehe

Kata Motivasi

Waaaaaooooooow kali liat judulnya kayaknya berat bengat, seperti seorang motivator yang sedang tampil di hadapan penontonnya. Kata - katanya yang selalu ditunggu untuk dapat membuka dan melihat betapa indahnya hidup,, tapi setelah beberapa saat keluat dari tempat pertemuan akhirnya kemballi lagi ke keadaan semula. hal ini terjadi dikebanyakan orang.

Oke kayaknya udah OOT tuh kata - katanya,, kebetulan hari ini lagi kebagian bersih - bersih kumpulan buku dan tumpukan kertas yang udah lama ditumpuk. lagi asik - asik pilih kertas untuk dibagi sesuai dengan temanya ehh ada setumpuk kertas jatuh, keebetulan itu kertas tulisan tanganku sendiri, setelah dibaca eh catatan kata-kata motivasi yang dulu sempat dikumpulin,, lumayan lah untuk mengurangi jumlah kertas di kamar jadi diketik disini aja.

langsung aja yah kira - kira tulisannya seperti ini

  • sukailah hal apapun agar kau mudah menjalaninya

  • hargailah orang lain agar kau dihargai

  • anggaplah bahwa kau bakat dalam menjalani segala sesuatu tapi spesialisasi itu lebih baik

  • jangan terlalu senang denga apa yang kau dapatkan karena ada hal lain yang harus dikejar

  • kalau orang lain bisa kenapa kita tidak ? kita hanya butuh bertanya kiat - kiatnya dan mempelajari trik - trik nya


sebenarnya masih ada lagi yang lainnya hanya saja tulisannya begitu panjang dan yah bentuknya sebuah cerita narasi,, dilihat dari ceritanya ya lumayan lah kalo ditulis disini bakal makan waktu banyak padahal lagi buru - buru bersihin kamar.
kalo punya waktu (jiaahhhh sok sibuk  ) bisa ditulis lagi.

hikmah ceritanya banyak banget bisa terkait keikhlasan, pengorbanan, pengahargaan, menghormati dan banyak lagi hal yang bisa kita dapat. cerita yang menarikkkk ,,,,

Kamis, 02 Agustus 2012

Tugu Jogja

Tidak sedikit orang mengira bahwa titik 0 km jogja merupakan Tugu jogja,, bagaimana hal itu bisa terjadi ? dan kenapa tugu jogja begitu terkenal ?

Masih ingat pertama kali menampakan kaki di Tugu jogja saat Tahun baru 2011, Kala itu bersama teman - teman yang notabene juga baru pertama kali photo - photo di Tugu jogja yang merupakan lambang kota jogja,,, ya Tugu tersebut merupakan simbol kota gudeg. Katanya Tugu ini dibangun oleh Hamengkubuwono I pendiri Kraton Yogyakarta. Seperti biasa di Indonesia khususnya Yogyakarta segala sesuatu dikaitkan dengan magis. Seperti cerita yang berkembang bahwa Tugu jogja menghubungkan 3 tempat yang dapat ditarik dengan garis lurus yaitu laut selatan, kraton jogja, serta gunung merapi.

Sekarang tugu lebih berfungsi sebagai objek wisata dan sering dikenal dengan istilah Tugu Pal Putih (Pal artinya juga tugu) karena warana cat yang digunakan sejah ndulu adalah warna putih. tempat tugu jogja tepat berada ditengah - tengah perempatan dimana di sebelah utara tugu merupakan Jalan Sangaji, di sebelah barat Jalan Pangeran Diponegoro, sebelah selatan Jalan Pangeran Mangkubumi, dan sebelah timur Jalan Jenderal Sudirman.



Kalo akhir minggu Tugu ramai dikunjungi orang yang hanya ingin sekedar kongkow - kongkow atau hunting foto, meskipun terletah tepat ditengah perempatan tapi tetap aman bagi kita untuk duduk - duduk, yah asal ga kaya anak kecil aja yang main nyelonong (selonong boy). Paling ramai dikunjungi malam hari secara kalo siang udah panas ditambah dengan pengguna kendarann yang makin banyak.

Bentuk Tugu Jogja sendiri sekarang ini telah mengalami perubahan setelah gempa yang terjadi pada tanggal 10 Juni 1867. Dahulu Tugu bernama Tugu Golog Gilig dengan tinggi 25 meter, dan karena gempa yang menghancurkan tugu maka pemerintah Belanda merenovasi bangunan tugu tersebut dengan bentuk tiang yang persegi dan puncaknya yang kerucut pada tahun 1889 denga ketinggina 15 meter. Karena di dominasai dengan warna putih maka oleh belanda disebut De Witt Paal atau Tugu Pal Puith.
Isu yang sedang berkembang saat ini adalah akan di ubah lagi bentuk tugu jogja karena tidak sesuai dengan tugu yang pertama kali di bangun. Dikarenakan dengan alasan yang cukup kuat dari pihak keraton, tapi entah akan atau tidak terrealisasi? tunggu kabar selanjutnya.....

Nice Trip in Jogja

Linux

Cisco